DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULUTRA

KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) “Wereng Batang Coklat” di Lahan Kelompok Tani Bunga Tanjung, Nagari Piobang Kecamatan Payakumbuh

Admin
Selasa, 16 Mei 2023
1,109 Dibaca
...

Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) merupakan faktor utama yang berpengaruh pada penurunan produksi suatu komoditi, dalam hal ini tanaman pangan (padi). Wereng batang coklat berkembangbiak secara sexual, masa pra peneluran 3-4 hari untuk brakiptera (bersayap kerdil) dan 3-8 hari untuk makroptera  (bersayap panjang). Telur biasanya diletakkan pada jaringan pangkal pelepah daun, tetapi kalau populasinya tinggi telur diletakkan di ujung pelepah dan tulang daun.

Telur diletakkan berkelompok, satu kelompok telur terdiri dari 3-21 butir.  Satu ekor betina  mampu  meletakkan  telur  100-500  butir. Telur menetas setelah 7-10 hari. Muncul wereng muda yang disebut nimfa dengan masa hidup 12-15 hari dan setelah fase ini menjadi wereng dewasa.

Dalam perkembangan hidupnya, wereng batang coklat mempunyai tiga stadium pertumbuhan yaitu stadium telur, nimfa dan dewasa. Dengan adanya keadaan tersebut, maka pada Selasa, 9 April 2023 kelompoktani Bunga Tanjung bersama BPPTH Provinsi Sumatera Barat, Dinas tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kab Lima Puluh Kota, Petugas Pengamat opt (popt) Kecamatan Payakumbuh beserta Wali Nagari Piobang dan PPL melakukan gerakan pengandalian wbc yang dilakukan serentak pada hamparan poktan tani Bunga Tanjung Nagari Piobang

Pada kegiatan tersebut di berikan pestisida dari dinas BPPTH Prop.Sumatera Barat dan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebuna Kab.Lima Puluh Kota

 

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengendalian wbc antara lain:

  1. Tepat sasaran, sasaran pada pengendalian wbc ada di pangkal rumpun, sehingga penyemprotan pestisida harus di bagian bawah tanaman.
  2. Tepat mutu, pestisida yang digunakan harus bermutu baik, terdaftar dan diijinkan oleh komisi pupuk dan pestisida.
  3. Tepat jenis, jenis pestisida yang digunakan harus sesuai anjuran untuk mengendalikan opt tertentu tersebut. Jenis pestisida untuk pengendalian wbc STAR FiDOR yang memiliki kandungan bahan Aktif Imidakrofit.
  4. Tepat waktu, pengendalian opt harus disesuaikan dengan kondisi serangan dan populasinya. Pengendalian dilakukan bila ada populasi opt. Waktu penyemprotan dilakukan pada pagi atau sore hari.
  5. Tepat dosis konsentrasi, dosis atau konsentrasi pestisida berpengaruh pada daya bunuh terhadap opt. Sebaiknya diberikan sesuai dengan dosis anjuran.
  6. Tepat cara penggunaan pada umumnya pestisida diaplikasikan dengan cara di semprot (menggunakan hand sprayer). Pada saat aplikasi juga harus memperhatikan arah angin dan kondisi cuaca untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Kegiatan seperti ini  perlu dan harus dilakukan untuk mengendalikan serangan hama wereng pada areal tanaman padi dan mencegah agar serangan hama wereng tidak menyebar ke areal tanaman padi secara luas. Wereng menjadi hama yang ditakuti oleh petani karena serangan populasi wereng pada tanaman padi bisa menyebabkan puso sehingga petani mengalami gagal panen. (PG)

Berita terkait
share Bagikan berita
facebook Facebook
whatsapp Whatsapp
twitter Twitter
`

Feedback