Kelompok tani Tigo Alua Saiyo terletak di jorong Lubuak Simato Nagari Sungai Antuan Kecamatan Mungka yang diketuai oleh Desmil Nofera dengan anggota sebanyak 25 orang. Kelompok ini memiliki lahan sawah sekitar 25 Ha yang sudah menerapkan teknologi jajar legowo sejak tahun 2013.
Teknologi jajar legowo adalah salah satu sistem penanaman padi di Indonesia yang pada intinya dilakukan dengan cara mengatur jarak antar benih pada saat penanaman. Sistem ini telah terbukti dapat meningkatkan hasil padi dibanding dengan penggunaan sistem konvensional. Jajar legowo pada dasarnya berasal dari kata jajar bercampur lego (lega), dan dowo (panjang), yang keduanya berasal dari bahasa jawa. Namun makna aslinya adalah cara tanam padi sawah dengan pola beberapa barisan tanaman yang diselingi satu barisan kosong. Tanaman yang seharusnya ditanam pada barisan yang kosong dipindahkan sebagai tanaman sisipan di dalam barisan. Metode tanam seperti ini adalah salah satu rekomendasi paket Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT).
Penerapan Teknologi Jajar Legowo di Kecamatan Mungka berawal dari kegiatan Demfarm Balai Penyuluh Pertanian (BPP) seluas 0,25 ha yang didampingi oleh Tamrul sebagai Penyuluh Pertanian Nagari. Hingga saat ini Penerapan Teknologi Jajar Legowo sudah berkembang dilahan kelompok Tigo Alua Saiyo bahkan sudah menyebar ke lahan-lahan sekitar.
Teknologi Jajar Legowo ini memiliki manfaat antara lain :
Teknologi jajar Legowo ini dikembangkan dengan pendampingan dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Lima Puluh Kota melalui BPP dan Jajaran Penyuluh Pertanian Kabupaten Lima Puluh Kota. Melalui serangkaian program dan Kegiatan Dinas, Berupa Sekolah Lapang, Demfarm, Demplot, bantuan saprodi dan alsintan, diharapkan mampu ikut serta mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional melalui peningkatan produksi dan produktivitas padi. /(MGK)
Feedback